Black Mirror S2E1 – Be Right Back

Ketika kehadiran dan kepribadian seseorang dapat direplikasi ke dalam representasi teks, suara, maupun bentuk fisik, lantas bagaimana seseorang memaknai kematian dan kehilangan ?

Kemungkinan itu tergambar jelas pada Be Right Back. Ketika seorang significant other meninggal dunia, maka terdapat program kecerdasan buatan yg dapat mereplikasi kepribadiannya lewat pola-pola yang ditemukan dari postingan media sosial orang yang meninggal tersebut. Setelah itu kepribadian ini dihadirkan menjadi bentuk teks dan atau suara telepon yang dapat berinteraksi langsung dengan si pasangan yang tengah kehilangan. Lebih gila lagi, kecerdasan buatan ini, dapat belajar melalui interaksi sehari-harinya sehingga mampu menjadi seseorang yang sudah pergi tersebut sepenuhnya.

Pada tingkatan yang lebih hebat, kehadiran ini dapat berupa kehadiran fisik sesungguhnya meskipun terbuat dari bahan sintesis.

Bisa dibayangkan kalau seorang yg dekat dengan kita meninggal, kemudian kita tidak benar-benar kehilangan dirinya karena kehadirannya dapat digantikan dengan kecerdasan buatan yang dapat dibuat persis seperti orang tersebut ? Akankah kita memaknai kematian dan kepergian dengan cara yang sama ?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.